Pasokan beras untuk kebutuhan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) dipastikan aman hingga satu tahun ke depan. Saat ini, Bulog memiliki cadangan sebanyak 257 ribu ton yang tersebar di lebih dari 40 gudang di wilayah ini. Pernyataan ini disampaikan oleh Penjabat Gubernur Sulsel, Prof. Fadjry Djufry, Kamis (15/1).

Ketersediaan Beras untuk Berbagai Kebutuhan

Dari total stok 257 ribu ton, sebanyak 157 ribu ton dialokasikan untuk Public Service Obligation (PSO) atau kewajiban pelayanan publik sebagai cadangan beras pemerintah (CBP). Sisanya, yaitu 100 ribu ton, merupakan beras komersial yang disiapkan untuk kebutuhan pasar umum. Secara nasional, Bulog mencatat cadangan beras mencapai 2 juta ton hingga Desember 2024, dengan Sulsel menyumbang 257 ribu ton dari jumlah tersebut.

“Stok ini disiapkan untuk mengantisipasi bencana, serta mendukung program pemerintah dalam memberikan bantuan pangan kepada masyarakat,” ujar Prof. Fadjry.

Antisipasi Lonjakan Permintaan

Menghadapi perayaan besar seperti Ramadan dan Idulfitri, Pemprov Sulsel berharap agar Bulog dapat meningkatkan cadangan beras hingga 3 juta ton. Langkah ini penting untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan pangan selama periode tersebut. “Kami terus memastikan ketersediaan pangan, termasuk memantau harga gabah yang kini masih berada di atas rata-rata harga acuan pemerintah,” tambah Fadjry.

Upaya lain yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan adalah melalui gerakan pangan murah. Program ini serentak dilaksanakan di 24 kabupaten/kota sebagai bagian dari strategi pengendalian inflasi.

Stabilitas Inflasi di Makassar

“Kami melakukan berbagai intervensi, salah satunya melalui program gerakan pangan murah, khususnya menjelang hari-hari besar keagamaan. Ini untuk memastikan inflasi tetap terkendali dan kebutuhan masyarakat terpenuhi,” jelas Danny.

Komitmen untuk Ketahanan Pangan

Baca juga :  Dua Bus Pariwisata Rusak Akibat Bentrokan Suporter di Rest Area Tol Jagorawi

Dengan cadangan beras yang mencukupi, Sulsel menjadi salah satu wilayah yang dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan nasional. Selain memastikan ketersediaan stok, pemerintah daerah juga berupaya menjaga harga pangan tetap stabil agar daya beli masyarakat tidak terganggu.

Upaya kolektif dari Bulog, Pemprov Sulsel, dan Pemkot Makassar mencerminkan keseriusan dalam memastikan kebutuhan pangan terpenuhi. Gerakan pangan murah dan pengawasan harga gabah menjadi langkah konkret untuk mendukung kestabilan harga dan pasokan beras di wilayah ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *