Jakarta – Hingga kini, pemerintah belum menetapkan mantan Presiden Soeharto sebagai Pahlawan Nasional. Namun, anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Gandung Pardiman, menilai bahwa sosok penguasa Orde Baru tersebut layak dikenang atas jasa besarnya bagi bangsa Indonesia.
Menurut Gandung, masyarakat seharusnya tidak melupakan peran Soeharto dalam menjaga keutuhan dan ideologi negara. “Kita perlu mengingat dan menghargai jasa besar Presiden kedua RI, Soeharto,” ujar politikus asal Yogyakarta itu pada Kamis, 10 November 2022.
Menjelang peringatan Hari Pahlawan, sempat beredar kabar di media sosial yang menyebut Soeharto telah menerima gelar Pahlawan Nasional dari Presiden Joko Widodo. Namun, informasi tersebut ternyata tidak benar. Sosok yang dimaksud sebenarnya adalah H.R. Soeharto, mantan dokter pribadi Presiden Sukarno.
Lebih lanjut, Gandung menjelaskan bahwa Soeharto memiliki peran besar dalam menjaga ideologi Pancasila selama 32 tahun masa kepemimpinannya. “Berkat kepemimpinan Pak Harto, Indonesia selamat dari ancaman ideologi komunisme,” jelas anggota Komisi VII DPR RI itu. “Kita harus berterima kasih karena beliau dengan tegas berani melawan dan menumpas komunisme di Indonesia.”
Sebagai Ketua DPD Partai Golkar DIY, Gandung juga mengimbau para sejarawan agar lebih terbuka dalam menyampaikan fakta sejarah, khususnya terkait pengkhianatan Partai Komunis Indonesia (PKI) terhadap NKRI pada masa awal kemerdekaan. Menurutnya, perjuangan Soeharto dalam menumpas komunisme merupakan bentuk nyata pembelaan terhadap ideologi bangsa.
“Komunisme jelas mengancam Pancasila. Ini bukan sekadar perbedaan pandangan politik, melainkan masalah ideologi yang tidak bisa ditawar,” tegas Gandung.
Dengan pandangan tersebut, Fraksi Golkar berharap masyarakat dan pemerintah dapat lebih objektif dalam menilai kontribusi Soeharto bagi bangsa, serta mempertimbangkan jasa-jasanya dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Indonesia.