Jakarta, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyiapkan lahan di beberapa wilayah strategis guna mendukung investasi peternakan sapi perah dari Vietnam. Langkah ini menyusul minat TH Group Vietnam untuk membangun peternakan sapi di Indonesia sebagai bagian dari upaya meningkatkan pasokan susu dan daging sapi nasional.
Lokasi Strategis untuk Investasi
Tiga daerah yang telah dipilih untuk pengembangan investasi ini meliputi Wajo-Sidrap (Sulawesi Selatan), Barito Utara-Barito Selatan (Kalimantan Tengah), dan Lembah Napu di Poso (Sulawesi Tengah). Pemilihan lokasi ini didasarkan pada ketersediaan lahan yang luas serta dukungan infrastruktur yang memungkinkan pengelolaan peternakan sapi berskala besar.
Menurut Amran, pemerintah akan berperan aktif dalam mendukung investasi ini dengan menyediakan akses jalan yang lebih baik, memastikan pasokan listrik yang stabil, serta membangun fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi para pekerja di sektor ini. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi industri peternakan sapi perah di Indonesia.
Mengatasi Defisit Susu dan Daging Sapi
Saat ini, produksi susu segar dalam negeri hanya mampu memenuhi sekitar 20 persen dari kebutuhan nasional, dengan defisit mencapai 4,9 juta ton per tahun. Selain itu, program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah membutuhkan tambahan 3,6 juta ton susu, sehingga total kebutuhan susu yang belum terpenuhi mencapai 8,5 juta ton per tahun.
Dengan adanya investasi dari Vietnam, diharapkan produksi susu dalam negeri dapat meningkat secara signifikan dan mengurangi ketergantungan pada impor. Pemerintah juga memberikan berbagai insentif untuk menarik investor asing, seperti pembebasan bea impor untuk ternak dan peralatan industri susu, skema pendanaan dengan bunga kompetitif, serta asuransi usaha peternakan.
Dukungan terhadap Swasembada Pangan
Kementerian Pertanian berkomitmen untuk mendukung target swasembada pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mendatangkan 200 ribu ekor sapi perah dan 200 ribu ekor sapi pedaging dalam tahun ini.
Dengan adanya investasi dari TH Group Vietnam serta kebijakan strategis dari pemerintah, sektor peternakan sapi di Indonesia diharapkan akan mengalami perkembangan pesat. Hal ini tidak hanya meningkatkan pasokan susu dan daging sapi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kesimpulan
Investasi peternakan sapi dari Vietnam merupakan langkah positif dalam mengatasi defisit susu dan daging sapi di Indonesia. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dalam hal infrastruktur dan insentif kebijakan, diharapkan industri peternakan dalam negeri dapat berkembang lebih pesat dan mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Pemerintah terus mengawal dan memastikan bahwa investasi ini memberikan manfaat maksimal bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya di wilayah yang menjadi pusat pengembangan peternakan sapi.