Jakarta, Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) akhirnya angkat bicara terkait polemik disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. MWA UI menegaskan bahwa mereka tengah menunggu jadwal rapat bersama empat organ penting UI, yakni Dewan Guru Besar (DGB), Senat Akademik (SA) Universitas, Majelis Wali Amanat (MWA), dan Rektor UI untuk membahas kelanjutan proses akademik tersebut.

Dany Amrul Ichdan, anggota MWA UI, mengimbau semua pihak agar menghormati proses akademik dan tata kelola yang berlaku di lingkungan UI. “Sebagai bagian dari MWA, kami berharap semua pihak menghormati segala proses akademik dan tata kelola yang berlaku di internal UI. Saat ini sedang diaturkan untuk rapat bersama empat organ UI, rencana di minggu depan,” ujar Dany dalam keterangannya, Jumat (28/2).

Proses Akademik dan Tata Kelola Internal UI

Merespons isu terkait pembatalan disertasi Bahlil yang sempat beredar, Dany menyampaikan bahwa dokumen yang tersebar di publik bukan merupakan bagian dari informasi resmi MWA UI. “Adapun dokumen atau sejenisnya yang beredar bukanlah sepengetahuan MWA, karena dokumen internal termasuk notulensi meeting untuk hal-hal spesifik bersifat konfidensial sehingga tidak seharusnya berada di ranah publik,” jelasnya.

Dany menekankan bahwa keputusan terkait kelayakan disertasi Bahlil sepenuhnya berada di tangan Rektor UI, sementara DGB hanya memberikan rekomendasi. Rapat yang melibatkan empat organ UI mendatang akan menjadi landasan bagi langkah-langkah keputusan eksekutif yang akan diambil oleh Rektor. “Hasil rapat empat organ ke depan akan dilakukan langkah-langkah pengambilan keputusan oleh eksekutif (Rektor). Sehingga berita yang beredar bukan merupakan berita resmi yang dikeluarkan atas nama empat organ UI,” tambahnya.

Objektivitas dan Integritas Akademik

Baca juga :  Wawancara Eksklusif di Hambalang: Prabowo Buka-bukaan Soal RUU TNI, MBG, hingga Dampak Tarif Trump

Dany optimis bahwa civitas akademika UI akan bekerja secara profesional tanpa adanya tekanan dari pihak mana pun. Objektivitas, akuntabilitas, dan integritas akan menjadi prinsip utama dalam pengambilan keputusan terkait disertasi Bahlil Lahadalia. Hal ini sejalan dengan komitmen UI dalam menjaga marwah akademik dan memastikan setiap proses berlangsung sesuai prinsip-prinsip keilmuan.

Senada dengan Dany, Direktur Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Arie Afriansyah, juga mengklarifikasi bahwa dokumen yang beredar di media sosial hanyalah berisi rekomendasi dan bukan keputusan final. UI hingga saat ini belum secara resmi mengambil keputusan terkait status disertasi Bahlil. “Bahwa UI secara resmi belum membuat keputusan apa pun terhadap (disertasi) Bapak Bahlil,” ungkap Arie.

Penangguhan Gelar Doktor Bahlil

Sebelumnya, Ketua MWA UI Yahya Cholil Staquf telah meminta maaf dan mengumumkan penangguhan kelulusan gelar doktor Bahlil Lahadalia dari Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI. Langkah ini diambil dengan merujuk pada Peraturan Rektor Nomor 26 Tahun 2022, di mana kelulusan Bahlil akan mengikuti hasil keputusan sidang etik yang akan datang.

Dengan adanya proses ini, publik diharapkan dapat bersabar dan menghormati mekanisme internal UI. Keputusan akhir terkait disertasi Bahlil Lahadalia akan disampaikan setelah rapat empat organ UI berlangsung. UI berkomitmen untuk menjaga kredibilitas akademik dan memastikan setiap keputusan yang diambil mencerminkan prinsip keadilan dan keilmuan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *