Jakarta, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menemui ribuan mahasiswa yang tergabung dalam aksi ‘Indonesia Gelap’ di kawasan Patung Kuda, Jakarta, pada Kamis (20/2) sore. Kehadirannya mewakili Presiden Prabowo Subianto dan didampingi oleh Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro.

Dalam kesempatan tersebut, Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf karena baru bisa hadir di tengah massa aksi pada sore hari. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya masih ada agenda kenegaraan yang harus dijalankan. “Pertama-tama kami mohon maaf kalau baru bisa hadir sore ini karena kebetulan masih ada kegiatan. Atas izin dan restu dari Bapak Presiden, kami hadir mewakili pemerintah untuk berkomunikasi dengan adik-adikku semua,” ujar Hadi dari atas mobil menggunakan pengeras suara.

Pemerintah Menghormati Hak Demokrasi Mahasiswa

Prasetyo Hadi menegaskan bahwa pemerintah menghormati hak demokrasi mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka. Ia juga menyatakan bahwa kebebasan berpendapat telah dijamin dalam Undang-Undang dan akan tetap dilindungi oleh negara. “Mewakili pemerintah, kami ingin menyampaikan bahwa adik-adik tetap menjadi mahasiswa yang kritis. Menyuarakan aspirasi itu diatur dalam UU dan tetap dilindungi,” katanya.

Aksi ‘Indonesia Gelap’ ini merupakan lanjutan dari demonstrasi yang telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Para mahasiswa menuntut kejelasan dan transparansi kebijakan pemerintah dalam berbagai sektor, termasuk demokrasi, kebebasan pers, serta keadilan sosial. Hadi menambahkan bahwa pemerintah telah membaca dan memahami tuntutan mahasiswa. “Kami sudah membaca tuntutan yang adik-adik sampaikan, dan kami siap untuk menampung serta menyampaikannya kepada pihak terkait,” jelasnya.

Demonstrasi Berlanjut, Mahasiswa Robohkan Barier Beton

Aksi di kawasan Patung Kuda sempat memanas ketika mahasiswa berhasil membongkar barier beton yang dipasang oleh aparat kepolisian. Dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan ke besi di atas barier, mereka menariknya hingga roboh. Hal ini menunjukkan eskalasi protes yang semakin meningkat menjelang puncak aksi pada Jumat (21/2).

Baca juga :  Driver Ojol Gelar Demo Besar di Kemnaker: Tuntut Hak THR dan Kesejahteraan

Aksi ‘Indonesia Gelap’ tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah lain di Indonesia. Ribuan mahasiswa dan elemen masyarakat sipil ikut serta dalam gerakan ini untuk menyuarakan tuntutan mereka terhadap pemerintah. Puncak aksi yang direncanakan pada hari Jumat diharapkan menjadi titik penting dalam dialog antara mahasiswa dan pemerintah.

Pemerintah diharapkan dapat menanggapi tuntutan mahasiswa dengan langkah-langkah konkret yang mencerminkan komitmen terhadap demokrasi dan keadilan sosial. Keberanian mahasiswa dalam menyuarakan aspirasi mereka menjadi cerminan dari semangat demokrasi yang sehat, yang seharusnya dijaga dan dihormati oleh semua pihak.

Dengan hadirnya Mensesneg Prasetyo Hadi dalam aksi ini, diharapkan terjadi dialog yang konstruktif antara pemerintah dan mahasiswa. Pemerintah perlu memastikan bahwa kritik dan aspirasi yang disampaikan dapat ditindaklanjuti dengan baik demi menjaga stabilitas sosial dan kepercayaan publik terhadap institusi negara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *