Pada Selasa malam, Israel melancarkan serangan rudal terhadap Suriah yang menghantam salah satu gudang senjata utama di wilayah tersebut. Serangan ini menjadi bagian dari ketegangan yang terus meningkat antara kedua negara yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
Menurut laporan yang diterima dari sumber militer di Suriah, serangan rudal tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada gudang senjata yang terletak di dekat kota Damaskus. “Rudal yang ditembakkan Israel menghancurkan hampir seluruh fasilitas penyimpanan senjata, yang mempengaruhi kemampuan militer Suriah,” kata seorang pejabat yang enggan disebutkan namanya.
Tindakan Israel ini diklaim sebagai respons terhadap adanya aktivitas militer yang dianggap sebagai ancaman. “Kami telah melakukan serangan yang tepat sasaran untuk mencegah senjata jatuh ke tangan kelompok yang bisa mengancam stabilitas kawasan,” ujar seorang juru bicara militer Israel.
Serangan ini memicu ketegangan lebih lanjut di wilayah tersebut, dengan sejumlah laporan menyebutkan bahwa beberapa warga sipil dan pasukan Suriah terluka akibat ledakan besar yang terjadi. Meskipun begitu, pihak Suriah belum memberikan pernyataan resmi terkait jumlah korban atau kerusakan yang terjadi.
Para analis internasional melihat serangan ini sebagai upaya Israel untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan dan menghalangi penguatan militer yang bisa membahayakan keamanan negara mereka. “Israel berusaha menunjukkan bahwa mereka tidak akan membiarkan Suriah memperkuat kemampuan militernya tanpa mendapatkan respons,” ujar David Ben Haim, seorang pakar keamanan dari Tel Aviv.
Ke depan, serangan ini diperkirakan akan semakin memanaskan hubungan diplomatik antara Israel dan Suriah, yang sudah lama berada dalam ketegangan.