Jakarta, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) memutuskan untuk tidak menggelar aksi demonstrasi “Indonesia Gelap” di Jakarta pada Selasa (18/2). Keputusan ini diambil guna memaksimalkan persiapan aksi puncak yang akan berlangsung pada Kamis (20/2).

Konsolidasi dan Persiapan Aksi

Koordinator BEM SI, Herianto, menjelaskan bahwa hari ini digunakan oleh seluruh mahasiswa untuk melakukan konsolidasi internal di masing-masing kampus. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan teknis dan strategi sebelum aksi puncak digelar.

“Hari ini dimaksimalkan oleh teman-teman buat konsolidasi masing-masing internal kampus,” ujar Herianto kepada CNNIndonesia.com pada Selasa.

Menurut rencana, aksi puncak akan digelar di kawasan Istana Negara, Jakarta. Rabu (19/2) akan menjadi hari teknis lapangan, sementara aksi besar akan berlangsung keesokan harinya. Aksi ini bertepatan dengan pelantikan kepala daerah serentak di seluruh Indonesia.

“Karena Rabu teklap (teknis lapangan) baru Kamis-nya aksi di Istana,” tambah Herianto.

Momentum untuk Mengingatkan Kepala Daerah

Pemilihan waktu aksi puncak bertepatan dengan pelantikan kepala daerah bukan tanpa alasan. BEM SI ingin menjadikan momentum ini sebagai pengingat bagi kepala daerah terpilih tentang tanggung jawab mereka kepada rakyat.

“Biar sekalian kita pertegas kepada semua kepala daerah bahwa ada tugas dan amanahnya yang harus diselesaikan kepada rakyat,” tutur Herianto.

Selain di Jakarta, beberapa kelompok mahasiswa di daerah tetap menggelar aksi “Indonesia Gelap” hari ini. Aksi tersebut dilakukan oleh mahasiswa yang belum turun ke jalan pada hari sebelumnya. Namun, Herianto tidak merinci lokasi-lokasi spesifik dari aksi tersebut.

Tuntutan Mahasiswa

Aksi “Indonesia Gelap” yang berlangsung sejak Senin (17/2) membawa 13 tuntutan utama kepada pemerintah. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Menuntut pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis.
  2. Mendesak pemerintah segera mengesahkan RUU Masyarakat Adat.
  3. Mengevaluasi program makan bergizi gratis (MBG).
  4. Memberikan tunjangan kinerja dosen yang masih menunggak.
Baca juga :  Mahasiswa Kepulauan Riau Tolak UU TNI, DPRD Siap Sampaikan Aspirasi

Aksi ini menjadi salah satu bentuk ekspresi mahasiswa dalam menyoroti berbagai isu yang dianggap penting bagi masyarakat. Dengan adanya aksi puncak pada Kamis nanti, mahasiswa berharap tuntutan mereka dapat lebih didengar oleh pemerintah dan kepala daerah yang baru dilantik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *