Jakarta, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya angkat bicara terkait jadwal Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dijadwalkan memberikan materi dalam retret hari keenam di Akademi Militer, Magelang, Rabu (26/2). Kehadiran Gibran, yang merupakan mantan kader PDIP, memunculkan dinamika tersendiri di tengah peserta retret yang mayoritas berasal dari kepala daerah PDIP.
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah menegaskan bahwa DPP telah menunjuk Gubernur Jakarta Pramono Anung sebagai koordinator kepala daerah PDIP selama pelaksanaan retret. Tugas ini mencakup kewenangan untuk membaca serta menyesuaikan dinamika yang berkembang selama acara berlangsung.
“Pramono Anung telah diberikan kewenangan untuk membaca dinamika yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu, penyesuaian-penyesuaian akan dilakukan sesuai kebutuhan,” ujar Basarah dalam jumpa pers di kantor DPP PDIP pada Selasa (25/2) malam.
Pernyataan ini muncul sebagai respons atas beredarnya isu boikot terhadap materi yang disampaikan Gibran. Pasalnya, Gibran memutuskan maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024, yang menjadikannya lawan politik PDIP. Kondisi ini semakin memanas setelah PDIP secara resmi memecat Gibran, Presiden Joko Widodo, serta Bobby Nasution dari keanggotaan partai.
Meski demikian, Basarah menegaskan bahwa seluruh kepala daerah PDIP yang mengikuti retret harus mematuhi arahan Pramono Anung. Menurutnya, seluruh keputusan yang diambil Pramono telah melalui diskusi dengan Ketua Umum PDIP.
“Kami harapkan seluruh kepala daerah mengikuti arahan yang akan diberikan oleh Pramono Anung,” tegas Basarah.
Di sisi lain, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa Gibran akan membawakan materi terkait Asta Cita, yaitu delapan misi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Visi tersebut bertujuan untuk mendorong Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045.
“Tema acara retret ini adalah konsolidasi, sinkronisasi, dan akselerasi antara pemerintah daerah dan pusat untuk menyukseskan program Asta Cita. Jadi Pak Wapres akan berbicara dalam konteks itu,” jelas Bima Arya.